Kalau Cinta Jangan Lebay!




Kalau Cinta Jangan Lebay

Selalu menarik membicarakan hal yang satu ini.
Saya hanya sekedar mengamati, perilaku yang cukup aneh dan berlebihan (lebay) dari orang-orang saat ini, tentang perasaan cinta yang mereka miliki.
Pertama, sekarang ini, cinta telah mengalami reduksi makna. Cinta hanya dikurung oleh mereka yang sedang asik menjalin hubungan asmara (baik pacaran ataupun sekedar TTM-an saja).
Kedua, mereka yang mengaku sedang mengikat jalinan asmara pra pernikahan ini, seringkali melakukan hal-hal lebaynya. Mereka dengan bangga mengumumkan hubungan mereka seperti : BERTUNANGAN dengan fulan. MENIKAH dengan fulan. padahal pada kenyataanya, hanya pacaran semata. Tidak lebih. Dengan bangganya mereka memamerkan kemesraan yang berlebihan, dengan panggilan-panggilan sayangnya, pipih-mimih, suamiku-istriku, dan panggilan-panggilan lebay lainnya. Belum lagi kalau sedang berjalan berdua di tempat keramaian, mereka memakai kaos yang kompak,,-My Husband-My Wife-Mereka pikir itu bagus apa? Kalau saya boleh berkata cukup berani disini,,GEULEUH!! masih mending kalo akhirnya mereka menikah, faktanya mereka putus dijalan.
Ketiga, yang patut diperhatikan. Ketika pasangan sejoli ini asyik dengan ‘dunia mereka’. Kepekaan sosial mereka mulai meredup. Yang ada di otaknya hanya dunia mereka saja. Serasa dunia milik mereka berdua. Mereka tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, mereka tidak peduli dengan teman-temannya, bahkan keluarganya sendiri. Lingkungan mereka menjadi terkurung. Rasa saling curiga mulai tumbuh dari mereka. Yang cowok, gak boleh lagi deket-deket temen ceweknya. Yang cewek, gak boleh lagi deket-deket temen cowoknya. Pokoknya 1×24 jam waktu adalah milik mereka. Akhirnya, mereka kurang pergaulan. Mereka tersingkirkan dari lingkungan mereka. Anda pikir ini bagus? tidak! sama sekali tidak! ini kebodohan!

Tidak perlu terlalu berlebihan dalam menjalin hubungan. Apalagi masih dalam status pacaran. Ingat, semakin Anda dan pasangan Anda membuat hal-hal lebai lainnya, yang membuat seakan kalian tidak akan pernah putus, semakin Anda akan sakit ketika pada kenyataannya bukan dia yang menjadi pasangan hidup Anda.
Tidak usah lebai, yang penting Anda tahu apa arti Cinta itu sesungguhnya. Dan mencintailah dengan proporsional (meletakkan cinta sesuai dengan apa adanya). Cinta proporsional inilah yang akan menciptakan ketulusan yang sebenarnya. Tidak dibuat-buat. Tidak mengeda-ada.

Peranan Cinta dalam kehidupan, tidak diragukan lagi pentingnya. Cinta adalah dasar dari suatu perdamaian, keharmonisan, ketentraman, kerukunan, kebahagiaan, bahkan kebangkitan dari suatu peradaban.

Anda bertanya tentang arti dari sebuah Cinta?
Bila yang Anda maksud adalah sayang, Anda salah. Cinta lebih dari sekedar itu. Bila yang Anda maksud adalah kasih, Anda masih belum menyentuhnya, bahkan sekedar kulitnya saja, Anda belum menyentuhnya. Pembicaraan mengenai cinta jauh melebihi arti yang dibicarakan para pujangga cinta. Maknanya terlalu dalam untuk sekedar diuntai melalui kata-kata saja. Mendefinisikannya, hanya akan mereduksi makna sesungguhnya dari arti sebuah Cinta. Biarlah tindakan dan perilaku kita yang menjawabnya.


Menurut Erich Fromm, di dalam cinta itu paling tidak ada empat unsur yang selalu melingkupinya. Yaitu:
1.Care (perhatian). Tentu saja, unsur ini adalah hal dasar yang dimiliki siapapun yang sedang merasakan cinta. Perhatian kepada objek, adalah awal dari terbentuknya suatu perasaan cinta.
2.Responsibility (tanggung jawab). Siapapun yang cinta kepada suatu objek, secara sadar ataupun tidak, dia akan memiliki suatu rasa tanggung jawab terhadap objek tersebut. Dia akan melindungi, menjaga objek tersebut agar selalu aman dan tidak terluka.
3. Respect (hormat). Persaan hormat terhadap objek, adalah unsur yang dimiliki didalam cinta. Perasaan saling menghormati satu sama lain, agar tidak saling mengganggu. Tapi justru saling membutuhkan
4. Knowledge (pengetahuan). Minat untuk mencari informasi menegenai objek yang sedang dicintai, adalah salah satu ciri munculnya suatu perasaan cinta.

Inginkah hidup kita bermakna? Sering-seringlah membaca do’a dan Let Love be your Energy!



 wow dari artikel di atas, sebagai orang yang tengah berpacaran, saya jadi berasa malu juga yaa, hahaha..sebab ada beberapa hal yang disebutkan di atas yang pernah saya lakukan, seperti mempunyai panggilan lucu untuk pasangan (yang jelas bukan suamiku dan istriku) yang suka berubah-ubah misal kucing, papanda, kanda, pipo tapi hanya untuk iseng-iseng saja sih karena kadang saya juga geli mendengarnya,haha ..Makanya saya tidak pernah bertahan lama menggunakan sebutan itu, paling yang konstan hanya memanggil  "beb", tapi itu juga suka dibecandaain sama temen-temen, jadi lebih baik panggil nama saja. Dalam hal ini saya juga tidak dengan bangganya menunjukkan panggilan tersebut di tempat umum, sebab hal tersebut merupakan sesuatu yang privat dan tidak perlu diumbar di tempat umum. Jadi saya juga setuju dengan penulis di atas, sebab saya sendiri kadang aga geli dan jijik melihat orang yang berpacaran terlalu lebay dan tidak wajar alias tidak pada tempatnya. 

Hmm, Saya juga pernah memakai kaos yang sama berbarengan dengan pacar (kalau kata orang jaman sekarang sih "kaos couple") tapi itu juga baru 2x yaitu pada saat lari pagi dan pada saat jalan dengan teman-teman. Sebenarnya menggunakan kaos yang sama adalah dengan maksud biar kompak,hahaha...Saya dan pacar saya sendiri tidak mau menggunakan kaos itu ditempat yang terlalu ramai, sebab kami berdua kadang merasa malu dan risih jika harus terlalu sama. Oleh karena itu, kemungkinan kami hanya menggunakan baju yang warnanya hampir sama, biar kalau lagi jalan bareng warnanya ga nabrak-nabrak :p hehe.

Lain kasus bila dengan bangga mengumumkan status menjadi tunangan atau menikah, waah tidak yaa..sebenarnya saya itu tipe orang yang realistis, jadi bagi saya kalau pacaran ya pacaran aja siih..karena belum tentu akan sampai menikah. Meskipun tidak memungkiri bahwa saya juga berharap orang yang nyaman di hati saya itu dapat langgeng sampai menikah. Tapi kita tidak pernah tahu apa yang ada di masa depan kan? so, lebih baik bila kita bersikap wajar saja.


 Tentang kepekaan sosial yang berkurang, mungkin saja terjadi. Sebab memang ada beberapa orang yang jika sudah sama pacar, nempel terus sepanjang hari seolah-olah besok mau ditinggal mati. Jadi benar-benar memanfaatkan waktu berdua saja. Mungkin saja mereka melupakan sejenak sahabat-sahabat mereka. Bila berkaca pada diri saya sendiri, saya dan pasangan saya bukan orang yang setiap malam minggu harus jalan keluar atau tiap minggu harus jalan-jalan. Saya sendiri justru pada hari sabtu dan minggu lebih memilih waktu bersama keluarga saya dirumah (ayah, ibu dan adik saya), dan memanfaatkan waktu lain yang luang untuk jalan bersama. Saya dan pasangan justru sering menghabiskan waktu bersama teman-teman pasangan saya juga dengan teman saya. Kami berusaha untuk membaur dengan teman-teman kami satu sama lain dan tidak ingin membuat kecanggungan dengan bermesra-mesraan atau apapun yang berlebihan. Mungkin saya dan pacar saya juga harus berinstropeksi apakah kita termasuk pacaran lebay? hahaha..


 Pacar, Keluarga dan Sahabat adalah tiga hal yang kadang punya kecemburuan yang sama jika kita mementingkan satu pihak saja. Jadi akan sangat menyenangkan jika kita bisa mencintai mereka dengan secara proporsional, membagi waktu dengan sahabat, pacar dan keluarga. Bahkan akan lebih baik jika ketiga hal tersebut dapat berjalan dengan harmonis. Bicara soal kecurigaan yang mungkin timbul akibat cemburu, yaa asal masih wajar dan tidak berlebihan sih tak apa, jangan sampai mengganggu dan malah membuat masalah baru. Butuh komunikasi yang baik dan membangun kepercayaan satu sama lain. Sebab kita ini makhluk sosial yang butuh interaksi dengan orang lain, bukan berarti kalau pacaran harus mengisolasi dari dunia luar dan hanya berdua saja kan??. Terakhir ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan yang lebih kepada peringatan pada diri saya sendiri juga :
Ketika kita mencintai seseorang, mungkin kita akan melakukan hal yang kadang kita sendiri tidak tahu mengapa dan bagaimana menjelaskannya. Seperti kata orang "cinta tak ada logika", mungkin maksudnya mengekspresikan rasa sayang tapi bisa saja orang disekitar anda melihatnya sebagai berlebihan atau terlalu egois.  Mungkin terlalu asik melewatkan banyak hal berdua dan melupakan hal disekitar, terlalu cemburu dan mengekang pasangan kita. Melupakan bahwa ada orang yang dilupakan atau mungkin disakiti tanpa disadari. seolah-olah hati dan logika kita lumpuh atau tidak berfungsi dengan baik dan hanya melihat titik dalam kertas, bukan kertas kosong disekitar titik yang jauh lebih luas dan banyak. Meski kadang kita tidak benar-benar menyadarinya, tapi belajarlah untuk menguasai dan mengendalikan cinta berlebih tersebut. Sebab suatu saat kita akan menyadari bahwa cinta berlebih itu mungkin telah membutakan dan membodohi kita. Ketika suatu saat cinta itu pergi, saat itu juga kita mungkin menyadari bahwa mungkin ada teman atau sahabat kita yang telah jauh dan juga pergi menghilang dari diri kita karena perbuatan yang tidak kita sadari itu. Mungkin saat itu kita menyadari bahwa cinta berlebih itu sendiri telah merubah kita menjadi orang lain yang bukan diri kita sendiri. :) 

Popular posts from this blog

Fashion illustration

Budi drugaciji BE DESIGUAL :-)

rain is beautiful