ingin selalu ku-ulang angka 9
Telah 27 kali berulang tepat di angka 9 sejak pertama kali kau ajak aku kesebuah kantin biru. Sebuah hari dalam angka 9 di bulan ke 7, sebelum waktu menunjuk angka 12 di hari yang cerah. Pada hari itu kita berjanji bertemu di sebuah Bank dengan sebuah rekayasa dari kebohongan kecilmu. Yaah..Sebuah alasan agar aku mau bertemu dan menghabiskan waktu bersamamu. Kau antar aku melihat hasil ujian terakhir kita di tahun pertama kuliah. Sebuah tingkat kebersamaan yang pernah kita lalui dengan status pertemanan yang saling kenal saja. Entah apa yang menjerat kita, setelah perpisahan kelas yang singkat dan penuh candaan di akhir juni itu. Bahkan masih teringat jelas, sempat ku simpan bunga berwarna ungu yang pernah kau selipkan dalam tas'ku, sebelum kita mengakhiri hari kebersamaan itu. Sejak itu, tak pernah lepas sedikitpun kau ataupun aku berkirim pesan dan memberi perhatian. Hingga akhirnya di angka 9, kau berikan aku pilihan melalui teh dalam sebuah botol. Seolah-olah kau ungkapkan apa yang kau rasa dengan sebuah sponsor yang akan terus mengingatkan kita dimana pun kita berada.
Penuh kejujuran dengan sebuah senyuman antara bingung dan senang serta sedikit gurauanmu yang membuatku semakin salah tingkah. Hmm, itu semua membuatku senang. Kau begitu sederhana dan itu membuat aku menyayangimu dengan segala perbedaan kita.
Aku begitu berterimakasih pada Tuhan yang telah mempertemukan kita..
Terimakasih untuk setiap momen yang pernah kita lalui bersama,
untuk setiap perhatian dan bantuan yang kau berikan,
untuk setiap pertentangan yang kita akhiri dengan damai,
untuk setiap pelajaran hidup yang kita maknai bersama,
untuk suatu ucapan saat kau bilang "jangan pergi.."